Audio Video - SMK N 3 Yogyakarta

Perekam Kaset Video atau VCR (Video Cassette Recorder) adalah peralatan elektronik yang bisa dipakai untuk merekam suara/ audio dan gambar/ video dalam suatu kaset pita magnetik yang bisa dimasukkan dan dikeluarkan dengan mudah seperti halnya pita kaset suara biasa (Audio Cassette Recorder atau Cassette Recorder). Kebanyakan jenis VCR dilengkapi dengan rangkaian penala TV (TV-tuner) atau penerima yang dapat menerima siaran TV secara langsung. Untuk jenis yang lebih baik, VCR ini mempunyai rangkaian timer dan jam digital yang bisa dipakai untuk merekam siaran TV secara otomatis pada jam-jam yang diinginkan. Secara umum, perekam kaset video (VCR) ini menggunakan pita kaset (tape) dengan 3 macam format: pita format VHS, pita format Betamax, dan pita format V2000. Di antara ketiga macam format ini, sekarang jenis format yang paling populer dipakai adalah pita kaset dengan format VHS.

Format VHS dari RCA dan JVC


Pita kaset VCR 
dengan format Betamax

Format VHS 

dalam dunia VCR dipromosikan pertama kali di Amerika Serikat pada bulan September 1976 oleh perusahaan elektronik RCA. Jenis pertama dari format ini mampu merekam video untuk waktu 2 jam. Jenis tape VHS yang baru yaitu tipe T-180 dengan kecepatan rekam yang lebih lambat (kualitas gambar sedikit kurang bagus) mampu merekam video selama 9 jam secara terus menerus. Selain perusahaan RCA, perusahaan elektronik JVC (Japanese Victor Company) di Jepang juga memasarkan produk VCRnya dengan menggunakan format VHS.

Format Betamax dari Sony

Jenis format video Betamax atau sekedar disebut format Beta diperkenalkan oleh perusahaan Sony Jepang  pada bulan November tahun 1975 (lebih dulu muncul dari pada format VHS). Perusahaan Sony menyatakan bahwa kualitas format Betamax ini lebih bagus jika dibandingkan dengan rekaman VHS, dan mempromosikan bersama-sama dengan peralatan rekaman Betacam.

Format V2000 dari Phillips

Selain dua format VHS dan format Betamax, perusahaan Phillips (dari Belanda) pada tahun 1978 memperkenalkan format lain yang disebut format V2000 atau Video-2000 yang produknya hanya dipasarkan di Eropa saja. Bersama-sama dengan perusahaan elektronik Grundig dan perusahaan LOEWE, Phillips memproduksi kaset format V2000 ini, dan mampu merekam video selama 4 jam. Namun karena persaingan yang tinggi, jenis format V2000 ini sekarang tidak populer lagi.

Perkembangan VCR

Charles Ginsburg pada tahun 1951 menciptakan sebuah videotape recorder, yang mampu menangkap gambar-gambar bergerak dari sinyal dengan mengubah rangsangan elektrik dan menyimpan informasi pada sebuah kaset magnetik. Pada 1956 VTR (video tape recorder) mulai dipasarkan. Kemudian Video Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh Charles Ginsburg dan Ray Dolby pada 1956, dan mulai dipasarkan pada tahun 1971.
Di Indonesia Video Cassette Recorder sempat menjadi populer pada sekitar tahun 1980-an, sebagai sebuah alternatif hiburan bagi masyarakat. Namun sekarang VCR ini sudah jarang dipakai, karena banyak alternatif perangkat lain yang lebih mudah dipakai. Masyarakat sudah jarang menggunakan VCR, namun alat ini tetap dipakai dalam rangka perekaman film dalam produksi program-program televisi.

Bagian Pendukung Kerja VCR

Ada beberapa bagian penting yang harus dimiliki dalam pemenuhan standar kerja VCR, yaitu:

(Tape)

Saat kita membuka satu per satu bagiannnya, akan kita temukan Pertama, bagian atas dan bawah pada lapis terluar, yang biasanya terbuat dari plastik. Kemudian sebuah pintu “bergerak” yang melindungi kaset, agar kaset dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Didalamnya, terdapat dua buah spul untuk memegangi pita kaset. Kemudian akan kita temukan pita kaset berukuran 244 m, 0,5 inci, terbuat dari oxide coated Mylar sebagai media perekam materi, dan beberapa rol pemutar yang memutar pita sampai bagian depan kaset. Dan dua buah media sebagai pengunci yang menahan pita agar tidak memutar kembali. Juga berbagai jenis sekrup yang memperkuat bagian-bagian tersebut, pada saat kaset dimasukkan ke dalam VCR, maka ada sebuah “lever”yaitu sebuah optik untuk mengoperasikan alat atau mesin, pada posisi tertentu. Kerjanya diperkuat dengan tersedianya sebuah “pin” sebuah tembaga berukuran kecil dengan bentuk lingkaran, digunakan untuk mempererat ketersambungan beberapa alat. Pada point tersebut, sistem dalam VCR akan “mengurai” memori pada pita kaset, kemudian memainkannya.

VCR

Video Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh Charles Ginsburg dan Ray Dolby pada 1956. alat ini populer digunakan dalam rangka pengembangan sistem penyiaran televisi, karena apa yang ditayangkan pada pertama kali sekarang akan dapat diputar kembali pada waktu yang lain.
VCR sendiri memiliki dua tugas utama, yaitu mengadakan kontak dengan pita kaset, sebuah alat yang sangat tipis, sangat lemah dan mudah sekali rusak, dengan ukuran panjang yang tidak terukur dalam sebuah plastik, dan membaca sinyal dari pita kaset dan “memaknainya” dengan sinyal yang bisa dimengerti oleh televisi. Tugas kedua diatas merupakan sebuah kemajuan teknologi yang tinggi dalam waktu singkat.
Pada perekaman suara, informasi suara disimpan secara linear pada kaset. Kemudian kaset bergerak melewati “kepala perekam” dan informasi suara tersebut diletakkan sebagai sebuah garis panjang yang mengikuti pergerakan pita kaset. Kaset ini dapat bergerak melewati kepala perekam tersebut dengan ukuran 2 sampai 3 inci (5 sampai 8 cm) per detik.
Sinyal video terdiri sekitar 500 kali lebih banyak informasi dibandingkan dengan sinyal bunyi, dikarenakan beberapa pendekatan pekerjaan tidak dapat dikerjakan oleh beberapa hal. Namun kaset harus tetap bergerak melewati kepala perekam tersebut beberapa kaki per detik. Untuk mengatasi masalah ini, dua kepala perekam terorganisi bersama pada sebuah drum putar yang digerakkan kearah yang lebih tinggi dari posisi kaset.

Kerjasama VCR dengan Televisi

Gambar dalam televisi dibagi dalam beberapa series dalam 525 garis scan horizontal, setengahnya ditayangkan setiap 60 detik. Masing-masing melewati kepala perekam dari VCR yang membaca atau menulis data dalam satu lembaran (262,6 garis scan) dari gambar televisi. Sehingga data perekaman videotape adalah sebagai berikut:
Dalam hal ini, akan ada beberapa bagian yang direpresentasikan oleh beberapa warna. Bagian cahaya biru merupakan lembaran yang disediakan bagi perekaman yang dilakukan oleh kepala perekam dalam drum berputar. Drum berputar terdiri dari dua kutub pada posisi yang berlawanan (180 derajat jarak). Dua kutub ini memberikan alternatif bagi masing-masing bagian untuk membaca dan menulis data pada pita kaset.Dan bagian yang berwana kuning me-representasikan sebuah audio control track.
Alat pengontrol ini penting karena, pertama ia berfungsi sebagai pengontrol kerja VCR dalam melakukan perekaman, pada mode SP, LP ataupun EP, juga mengatur seberapa cepat VCR akan menarik kaset melewati drum pemutar, dan mempertahankan posisi pita pada saat pita tersebut dimainkan.
Saat kita bermain dengan pemutaran track rekaman pengontrol pada VCR, kita hanya perlu memindahkan posisi “skew” antara pengontrol track dengan posisi kepala perekam.

Kerjasama VCR dengan Kaset

Hubungan antara kaset dengan pemutar di dalam VCR adalah sebagai berikut, Pertama kepala berputar pada 1800 rotasi per menit, atau 30 pergantian per detik.Pada mode SP, kaset akan melewati kepala pemutar pada garis 1,31 inci per menit (33,35 mmps), pada mode LP pada 0.66 inci per detik (16,7 mmps, dan pada mode EP pada 0,44 inci per detik (11,12 mmps. Karena rotasi inilah kepala tersebut berputar pada 228,5 inci(5804 mm) per detik, atau dengan kata lain berputar pada 25 mil per jam. Artinya apabila video menyimpan informasi secara linear,maka anda akan memerlukan 50 mil (80 km) untuk sebuah kaset dapat menyimpan film dengan durasi 2 jam.
Sebuah bagian yang dikatehui sebagai helical scanning akan membantu pemutaran kaset. Masalahnya adalah bagaimana cara membuat desain sebuah bentuk VCR yang bisa membungkus kaset video dalam putaran kepala perekam dengan tujuan perekaman ataupun pemutaran memori kaset. Selain itu mesin juga harus dapat mempertahankan pergerakan kaset pada posisi tertentu yang seimbang dengan kecepatan putaran yang pas dan mampu diidentifikasi dan berhenti dengan tepat. Untuk melakukan tugas ini, VCR harus mengikuti langkah sebagi berikut:
Mekanisme driver dalam VCR harus dapat mengurai dengan baik pita panjang dari kaset dan membungkusnya dalam sebuah rol dengan kombinasi drum dan kepala perekam untuk dapat memainkannya. Ini merupakan pekerjaan paling berat yang harus dikerjakan oleh VCR.

Isi Kerangka dalam VCR

  • Terdapat di dalam RCA VCR
  • Terdapat drum pemutar
  • Ketika VCR mulai membaca kaset, dua pemutar yang akan menarik kaset keluar dari VCR.Mereka akan bergerak pada rel dan membungkus perekam disekitar drum
  • Ketika kaset untuk pertama kalinya didudukan pada VCR, dua pemutar ini akan langsung masuk pada kaset, di belakang perekam, kaset akan melakukan penyesuaian posisi dengan perekam pada saat ini
  • Ketika pemutar bekerja dengan baik pada track,kaset akan berputar dengan baik disekitar drum
  • Sebuah kunci pemutar akan menahan gerakan berputar dari kepala perekam

VCR : Sebuah sistem Pengontrolan VCR

Beberapa pengaturan yang diberlakukan antara lain:
Tracking Control, kasetnya terdiri dari sebuah pengaturan track linear yang membantu VCR sebagai penyeimbang putaran rotasi dengan pita perekam pada kaset
Flying Erase Head, VCR memiliki dua tipe flying erase head, alat ini sebenarnya di-organisir dalam drum pemutar. Mampu menghapus memori dalam pita dengan mempersilahkan pembersihan di antara segment tersebut
SP, LP, dan EP settings, ini merupakan tiga macam kecepatan yang di set dalam sebuah VCR yang akan melakukan pengaturan kecepatan pada kaset yang berhubungan dengan drum pemutar. SP mode, dimana kaset bergerak melampaui kepala perekam dalam 1,31 inci (33,35 mm) per detik. Dalam LP mode, sejauh 0,66 inci (16,7 mm) per detik, EP mode sejauh 0,44 inci (11,12 mm) per detik. Selama kecepatan kaset bertambah, pita dalam kaset akan bergerak semakin dekat satu sama lain, mengurangi kemampuan pencitraaan tapi menambah jumlah materi yang cocok untuk kaset
Four-head vs Two-head, sebuah VCR membutuhkan hanya dua kepala untuk menyimpan atau memainkan kaset pada mode SP. Sebuah masalah timbul, pada saat LP dan EP mode, karena kaset akan bergerak jauh lebih lambat. Untuk itu kebanyakan VCR memiliki dua kepala pemutar untuk SP mode dan dua kepala yang lebih kecil digunakan untuk pemutaran kecepatan lebih lambat. Gabungan empat kepala ini akan menyajikan sebuah sistem kerja yang lebih baik pada pemutaran dalam kecepatan yang lebih rendah
End-of-tape sensing, saat VCR sudah tidak beroperasi, akan tampak sebuah cahaya melalui kaset dan mengidentifikasikan bahwa tugas telah selesai

Kesimpulan

Sebuah sejarah dalam revolusi perekaman, VCR pernah menjadi sebuah fenomena dalam sejarah perkembangan teknologi. Sekarang perkembangan teknologi tinggi telah mempermudah dan mendukung manusia dalam menjalankan kesehariannnya. Video Cassette Recorder populer digunakan dalam industri televisi, khususnya dalam rangka pembuatan program-program televisi, dalam perkembangannya VCR ini juga digunakan dalam perekaman kegiatan-kegiaatan (event) tertentu misalnya dalam rangka pengamanan, penyelenggaraan kesepakatan, kegiatan-kegiatan politik, dsb. Namun sekarang VCR ini tidak lazim digunakan di kalangan masyarakat umum, dikarenakan memerlukan alat yang cukup rumit dan harganya lebih tinggi jika dibandingkan dengan teknologi pemutaran video terbaru yaitu VCD atapun DVD



KERUSAKAN DAN CARA PERBAIKAN PADA TELEVISI
Pada televisi mati, dapat dicurigai pada analisa sebagai berikut

  • Kemungkinan sudah terlepas.
  • Kemungkinan regulator rusak.
  • Trafo sudah lemah.
  • Kemungkinan Tr nya sudah konslet.




A.TV tidak keluar suaranya/suara tidak bisa keras
  • Perkiraan bagian-bagian yang rusak
  • Kemungkinan solderan pada audio sudah tidak baik
  • Kemungkinan speaker rusak
  • Kemungkinan Elco ada yang kering
  • Kemungkinan IC pada audio rusak
Cara pengecekan pada bagian audio
  • Cek speaker dengan menggunakan multi pada posisi (ohm)
  • Cek elco yang paling besar pada bagian audio
  • Cara perbaikan
  • Solder ulang kembali pada bagian audio yang solderannyameragukan
  • Jika Elco sudah diketahui rusak/sudah kering, ganti Elco dengan tipe yang sama
  • Jika masih tidak ada suara coba ganti IC suara tersebut
B.Gangguan Pada Warna
  • Biasanya TV tampak warna kebiruan ,/kehijauan kemerahan,/warna sering hilang,lalu muncul lagi,/juga warna salah satu( GRB) hilang/tidak tampak
Penyebab
  • Biasanya pada bagian vidio (GRB) resistor/transistornya rusak
  • Biasanya playback lemah
  • Bisa juga IC osilator rusak
Cara perbaikan
  • Solder ulang pada bagian vidio dan playback
  • Cek tegangan yang masuk pada vidio sesudah resistor
  • Jika tidak masuk tegangannya resistor tersebut putus, perlu diganti
  • Jika tidak ada hasil warna masih serig hilang,Urutkan kaki playback(BRC) disitu ada resistor ganti,dengan resistor yang lebih besar nilainya dan Tr nya ganti juga,supaya penguatan lebih baik.
C.Sinkronisasi Vertikal Jelek
  • Sinyal sinkronisasi vertikal jelek, biasanya muncul pergeseran gambar pada layar
Cara pengecekan
  • Ukur tegangan yang masuk pada bagian vertikal
  • Cara perbaikan
  • Bersihkan dari kotoran/debu
  • Ganti elco yang sudah kering biasanya punggung elco pecah.
  • Bila tegangan sudah baik , elco sudah diganti masih tidak ada hasil.
  • Maka ganti IC vertikal ,biasanya bagian belakang IC terlihat pecah ,dan mudah panas.



Cara Perbaikan pada  radio tape

Dengan adanya artikel ini semoga anda dapat mengetahui beberapa masalah pada radio tape, dan anda dapat memperbaiki radio tape anda sendiri.



Pertama - tama kita lihat Tingkat kerusakan pada radio tape anda,
Berikut ini adalah beberapa tingkat kerusakan pada radio tape yang sering di alami :

  • Radio mati total
  • Suara tape tidak bisa keras
Perbaikan: radio mati total
  • Periksa kabel input AC [220] kemungkinan putus.
  • Cek arus tegangan pada power suply.
  • Jika tegangan tidak keluar maka, terlebih dahulu cek pada travo kemungkinan sudah konslet, jika konslet ganti/diodanya bocor, biasanya yang serig bocor Elco.
  • Jika masih mati cek apakah tegangan keluaran dari power suply ada,jika tidak ada maka cek solderanya, jika masih tidak bisa solderi seluruh bagian power suply
Perbaikan: suara tape tidak bisa keras
  • Jika suara tape tidak bisa keras biasanya pada head(head kotor)
  • Cek pada head yang berada dalam mekanik tape
  • Lalu bersihkan head nya dengan kain dsb



Cara Kerja DVD Player
Cara Kerja DVD Player : Cara Kerja DVD Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD Player , karena keduanya memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan sinar laser berwarna merah ke arah permukaan piringan, atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu piringan CD maupun DVD.

DVD player mampu menguraikan (decode) data video MPEG-2 yang diubah menjadi video komposit standar, agar dapat dinikmati pada pesawat televisi, begitu juga dengan proses decoding audionya diterjemahkan oleh prosesor Dolby untuk dikirim menjadi sinyal audio yang berujung di perangkat speaker.
Ada tiga komponen yang sangat mendasar dan paling diperlukan untuk sebuah DVD Player, seperti:
1.Motor penggerak putaran piringan yang berfungsi untuk mengontrol setiap gerakan putar dengan tingkat akurasi yang sangat presisi. Motor ini sangat membantu proses pembacaan trak yang memiliki putaran antara 200 sampai dengan 500 RPM.
2.Sebuah laser dan lensa yang menjadi perangkat utama dalam memfokuskan pembacaan data dari piringan menggunakan penembakan sistem laser , biasanya laser ini sangat kompatibel dengan jenis piringan CD. Kalau CD bekerja pada laser dengan panjang gelombang 780 nanometer, sedangkan untuk DVD pada 635 atau 650 nanometer.
3.Trak mekanik (tracking mechanism) yang merupakan perangkat bantu yang bertugas menggerakkan laser beam mengikuti gerak trak beralur spiral dari setiap piringan. Sistem tracking ini mampu bergerak dengan resolusi tingkat mikron.
Didalam DVD Player terdapat komponen berbasis teknologi komputer yang dikemas dalam blok data berbentuk IC (Integrtated Circuit), dimana salah satunya mengarah ke modul DAC (Digital Analog Converter) yang memang berfungsi untuk menangani data audio dan video, atau bahkan langsung menuju ke komponen dengan format digital, seperti data video digital .

mesindvd02.jpg





Prinsip kerja DVD Player yang paling fundamental terletak pada pemfokusan dari laser ketika melakukan pembacaan pit-pit dijalur trak, karena titik kerjanya harus dapat terfokus pada setiap permukaan bidang pantul. Ini sangat menentukan terutama waktu menjalankan jenis piringan DVD yang memiliki double-layer , karena dalam satu muka terdapat dua lapis reflektor yang masing-masing memiliki jarak yang berbeda, sehingga titik fokusnya juga tidak sama. Untuk lapis pertama dibuat sebagai bidang reflektif semi-transparan, dimana laser juga harus mampu menembusnya ketika membaca data pada layer inti yang berada di lapis kedua.
Setiap sorotan laser akan langsung mengenai lapisan pemantul bahan polycarbonate dari piringan DVD , kemudian dipantulkan kembali ke komponen opto-electronic yang bertugas mendeteksi setiap perubahan cahaya yang dipantulkan. Jadi dari opto-electronic tersebut kemudian diterjemahkan menjadi kode-kode binary yang biasa disebut bit.
Pekerjaan paling berat dalam sistem pembacaan dari piringan DVD adalah pada saat menjaga posisi sorotan laser yang harus tetap fokus ditengah-tengah jalur trak data.Tugas ini dibebankan pada tracking system yang selalu bergerak kontinu dari tengah ke pinggir piringan, sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah dalam bergerak keluar secara linier. Kecepatan dari pembacaan datanya juga berlangsung konstan, ini dapat kita buktikan melalui gerakan motor spindle yang berputar semakin lambat ketika mata laser mulai menuju ke pinggir piringan DVD (yus)

(Sumber Data : Majalah AUDIO-VIDEO edisi 25/Th.III/23 Desember 2001 hal 24)



[Elektronika Dasar] Mengenal Capasitor - Kapasitor adalah komponen elektronika yang terbentuk oleh dua plat yang dipisahkan oleh sebuah bagian yang disebut dielektrikum. Kapasitor adalah komponen yang dapat menyimpan muatan listrik. Kapasitor sering juga disebut dengan kondensator.



Simbol Kapasitor :
Simbol Kapasitor
Simbol Kapasitor
Bentuk Fisik Kapasitor :
Bentuk Fisik Kapasitor
Bentuk Fisik Kapasitor
Selain itu kapasitor memiliki fungsi lain sebagai berikut :
  1. Menahan arus searah/dc
  2. Meneruskan/meloloskan arus bolak-balik/ac
  3. Sebagai penapis (filter)
  4. Sebagai penalaan (tuning)
  5. Sebagai coupling sinyal dari satu circuit ke circuit lainnya.
  6. Pembangkit gelombang bentuk gigi gergaji
Kapasitor ada 2 (dua) jenis, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas dan kapasitor non polaritas. Kapasitor yang berpolaritas pemasangannya tidak boleh terbalik polaritasnya, contoh : elco
Kapasitor non polaritas contoh : kapasitor keramik, mika, dan polyster.
Seperti halnya resistor, kapasitor ada yang nilainya sudah pasti (fixed) atau ada juga yang nilainya dapat diubah-ubah/disetel (Varco dan Trimmer Capasitor/TC).
Kapasitor Keramikeramik
Elco
Varco
Kapasitor Keramik Kapasitor Elektrolit Variabel Kapasitor
Bagaimana cara menentukan nilai/harga dari kapasitor?
Satuan dasar dari kapasitas  adalah farad, tetapi yang ada di pasaran lazimnya kapasitas  dinyatakan dalam microfarad (μF) untuk elco atau pikofarad (pF) dan nanofarad (nF) untuk kapasitor non polaritas.
Nilai/harga dari suatu kapasitor dapat dibaca dari tulisan yang ada di body kapasitor. Untuk kapasitor non polaritas umumnya terdiri dari 3 angka, dimana angka ke-3 menunjukkan banyaknya nol.
Untuk toleransinya biasanya dikenal dengan huruf :
  • J  untuk toleransi 5 %
  • K  untuk toleransi 10 %
  • M  untuk toleransi 20 %
Contoh :
  1. Kapasitor dengan tulisan angka 152K berarti mempunyai nilai/harga 1500 pF ± 10% atau biasanya ditulis 1n5.
  2. Kapasitor dengan tulisan angka 47nJ berarti mempunyai nilai/harga 47 nF ± 5%.
Selain nilai kapasitasnya, biasanya pabrik pembuat kapasitor juga mencantumkan tegangan kerja (working voltage / WV), yaitu tegangan maksimum yang masih boleh diberikan pada kapasitor tersebut.
KAPASITOR ELEKTROLIT (ELCO)
  • Umumnya memiliki satuan mikrofarad (μF).
  • Memiliki polaritas, sehingga pemasangannya tidak boleh terbalik.
  • Untuk mengetahui polaritasnya dapat diketahui dari tanda  –  yang tercantum pada body elco menunjukkan kaki negative (-).
  • Mempunyai tegangan kerja (WV) bervariasi dari 10 V … 1000 V.
original source : http://abisabrina.wordpress.com/2010/07/13/komponen-dasar-elektronika-kapasitor/



    [Elektronika Dasar] Mengenal Transistor - Transistor adalah komponen elektronika yang tersusun dari dari bahan semi konduktor yang memiliki 3 kaki yaitu: basis (B), kolektor (C) dan emitor (E). Berdasarkan susunan semikonduktor yang membentuknya, transistor dibedakan menjadi dua tipe, yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Untuk membadakan transistor PNP dan NPN dapat dari arah panah pada kaki emitornya. Pada transistor PNP anak panah mengarah ke dalam dan pada transistor NPN arah panahnya mengarah ke luar.

    Simbol Transistor :
    Simbol Transistor
    Simbol Transistor
    Bentuk Fisik Transistor :


    Bentuk Fisik Transistor

    Bentuk Fisik Transistor

    Fungsi Transistor :
    1. Penguat Tegangan
    2. Penguat Arus
    3. Penguat Daya
    4. Saklar
    5. Sensor Suhu
    6. Regulator tegangan
    7. Osilator / Pembangkit sinyal
    8. Modulator Sinyal
    Mengenal tipe transistor buatan jepang:
    1. Tipe 2SA… dan 2SC… biasanya digunakan pada frekuensi tinggi
      Contoh : 2SA564 dan 2SC838
    2. Tipe 2SB… dan 2SD… biasanya digunakan pada frekuensi rendah
      Contoh : 2SB507 dan 2SD313
    Hal-hal penting mengenai transistor :
    1. Transistor yang mempunya fisik lebih besar biasanya mampu bekerja pada daya yang lebih besar
    2. Pada tipe-tipe transistor dikenal adanya persamaan karakteristik, jadi jika sulit mendapatkan sebuah transistor cobalah mencari persamaannya
    3. Urutan kaki transistor antara tipe satu dengan yang lain  tidak selalu sema.
    4. Untuk pemakaian dengan daya yang tinggi sebaiknya tambahkan pendingin pada bodi transistor.
    5. Panas yang berlebih pada transistor dapat berakibat kerusakan transistor.
    6. Pada transistor dikenal istilah HFE, yaitumenunjukkan besarnya penguatan arus dari transistor tersebut
    7. Tegangan antara basis (B) dan emitor (E) besarnya selalu tetap, yaitu berkisar antara 0.6Volt untuk jenis transistor dari bahan silikon.
    8. Untuk bisa bekerja, sebuah transistor memerlukan bias sekitar 0.6Volt untuk jenis silikon. Pada transistor PNP basis harus lebih negatif 0.6Volt dan pada transistor NPN basis harus lebih positif 0.6Volt.
    original source : http://abisabrina.wordpress.com/2010/07/15/komponen-dasar-elektronika-transistor/



    [Elektronika Dasar] Mengenal Resistor - Resistor adalah komponen pasif yang digunakan untuk menghambat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif, bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai insulator.

    Resistor umumnya terbuat dari bahan karbon . Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega). Rumusan dalam resistor dikenal sebagai hukum Ohms yakni resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir.


    Dimana ;
    I = Arus satuan ampere (A)
    V = Tegangan satuan volt (V)
    R = resistansi satuan ohm ( )


    Resistor umumnya ada yang berbentuk tabung atau balok dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada tipe balok umumnya nilai resistor sudah tertera berupa angka di badannya. Sedangkan jenis tabung pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.


    Tabel kode warna resistor

    Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang terakhir berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna terakhir adalah gelang toleransi. Gelang ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Atau pun biasanya warna gelang toleransi memiliki jarak lebih jauh daripada susunan warna lainya. Dengan demikian mudah mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut.


    Gambar membaca kode warna resistor 4, 5 dan 6 gelang

    Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya.

    contoh cara membaca resistor yaitu misal diketahui warna gelang 1 s/d 3 berurutan adalah merah, ungu, orange dan emas. Gelang berwarna emas adalah gelang toleransi. Dengan berpedoman pada tabel dapat diketahui nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Diketahui pula jika gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Pertama menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang pertama dan gelang kedua. Berdasarkan tabel maka gelang merah nilainya = 2 dan gelang ungu nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan kedua nilai satuannya adalah 27. Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya orange berarti faktor pengalinya adalah 1000. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 27 x 1000 = 27000 ohm atau 27K Ohm dan toleransinya adalah 5%.

    Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar Watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor biasanya menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.

    Umumnya di pasaran tersedia ukuran mulai dari 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik/balok berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Nilai resistansinya biasanya tertera pada badan resistornya berupa angka. misalnya 0.5 / 5W berarti dibaca 0.5 Ohm dengan kemampuan daya 5 watt. 

    Original Source : http://fauzan.smkdarunnajah.sch.id/2011/08/dasar-elektronika-resistor.html




    Sambutan Admin :

    Audio Video - SMK N 3 Yogyakarta


    Selamat datang di blog jurusan "Audio Video", blog ini di gunakan untuk mempererat tali silaturahmi serta memberikan kemudahan bagi pembaca agar mengetahui tentang informasi - informasi mengenai jurusan ini. Semoga dengan diadakannya blog ini dapat membantu pembaca sekalian...

    Hormat kami,



    Admin













    Copyright © 2011. All Rights Reserved
    · Audio Video SMK N 3 Yogyakarta ·